Rosalind Franklin: Ilmuwan Brilian yang Terlupakan, Kontribusinya Mengungkap Struktur DNA
“Sains dan kehidupan sehari-hari tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan.” – Rosalind Franklin
Kalimat ini mencerminkan pandangan seorang ilmuwan yang berdedikasi pada pencarian kebenaran dan pentingnya sains dalam kehidupan manusia. Rosalind Franklin, ahli kimia dan kristalografer Inggris, memainkan peran krusial dalam penemuan struktur DNA, molekul yang membawa informasi genetik. Namun, kontribusinya sering diabaikan dan baru diakui secara luas setelah kematiannya. Kisah hidupnya adalah kisah tentang ketekunan, kecerdasan, dan perjuangan melawan diskriminasi gender di dunia ilmiah.
Masa Kecil dan Pendidikan Awal: Bakat Sains yang Diasah Sejak Dini
Rosalind Elsie Franklin lahir pada 25 Juli 1920 di London, Inggris, dari keluarga Yahudi yang kaya dan terpandang. Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara. Ayahnya, Ellis Arthur Franklin, adalah seorang bankir dan ibunya, Muriel Frances Waley, adalah seorang ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan sosial.
Sejak kecil, Rosalind menunjukkan kecerdasan dan minat yang besar pada sains. Ia gemar membaca buku-buku sains populer, melakukan eksperimen sederhana di rumah, dan berpartisipasi dalam klub sains di sekolahnya. Rosalind juga memiliki bakat dalam matematika dan fisika, yang didukung oleh kedua orang tuanya.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di St Paul’s Girls’ School, Rosalind melanjutkan studi ke Newnham College, Cambridge, di mana ia mengambil jurusan kimia. Ia lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1941 dan kemudian bekerja sebagai asisten peneliti di British Coal Utilisation Research Association (BCURA), di mana ia mempelajari struktur mikro karbon dan grafit.
Penelitian Kristalografi dan Foto 51: Kunci untuk Mengungkap Struktur DNA
Pada tahun 1951, Rosalind pindah ke King’s College London untuk bekerja sebagai peneliti di bawah Maurice Wilkins, seorang fisikawan yang juga sedang meneliti struktur DNA. Rosalind menggunakan teknik kristalografi sinar-X untuk mengambil gambar DNA, yang dikenal sebagai Foto 51. Foto ini menjadi bukti kunci yang memungkinkan James Watson dan Francis Crick untuk mengembangkan model heliks ganda DNA pada tahun 1953.
Namun, kontribusi Rosalind dalam penemuan struktur DNA tidak diakui pada saat itu. Watson dan Crick menggunakan data Franklin tanpa sepengetahuannya, dan mereka tidak memberikan kredit yang cukup pada karyanya dalam publikasi mereka. Rosalind sendiri tidak menyadari betapa pentingnya Foto 51 hingga ia meninggal dunia pada tahun 1958 akibat kanker ovarium.
Warisan Rosalind Franklin: Ilmuwan yang Terlupakan Kini Dikenang
Setelah kematian Rosalind, kontribusinya dalam penemuan struktur DNA mulai diakui secara luas. Buku-buku dan artikel-artikel tentang sejarah penemuan DNA mulai menyebutkan peran penting Rosalind. Pada tahun 2003, Royal Society mendirikan Rosalind Franklin Award untuk menghormati ilmuwan perempuan yang berprestasi.
Rosalind Franklin adalah sosok ilmuwan yang brilian, gigih, dan berintegritas. Ia adalah seorang pelopor dalam bidang kristalografi sinar-X dan karyanya telah memberikan kontribusi besar bagi pemahaman kita tentang struktur DNA. Meskipun kontribusinya sering diabaikan pada masanya, Rosalind Franklin kini diakui sebagai salah satu ilmuwan paling penting dalam sejarah.
“Sains, bagi saya, memberikan penjelasan parsial tentang kehidupan. Dalam hal itu, sains didasarkan pada fakta, pengalaman, dan eksperimen.” – Rosalind Franklin